I.
Judul :
Kromatografi Lapis Tipis dan Kolom
II.
Hari,tanggal : Kamis, 18 April 2017
III. Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya percobaan ini, yaitu:
- Dapat
mengetahui teknik-tenik dasar kroatografi lapis tipis dan kolom
- Dapat
membuat pelat kromatografi lapis tipis dan kolom kromatografi
- Dapat
memisahkan suatu senyawa dari campurannya dengan kromatografi lapis tipis
dan memurnikannya dengan kolom
- Dapat
memisahkan pigmen tumbuhan dengan cara kromatografi kolom
IV. Landasan Teori
Kita tahu bahwa cara pemisahan sangatlah banyak
jenisnya begitu pula dengan proses atau langkah kerjanya. Nah disini kita akan
bahas tentang pemisahan larutan atau sampel dengan menggunakan teknik pemisahan
kromatografi. Sebelum kita melakukan pemisahan kromatografi kita terlebih
dahulu harus tahu apa itu pemisahan kromatografi, metodenya atau
langkah-langkah proses kromatografi dan jenis-jenis kromatografi. Kromatografi
merupakan metode analisis campuran atau larutan senyawa kimia dengn adsorpsi
memilih pada zat penyerap, zat cair dibiarkan mengalir melalui kolom zat
penyerap, misalnya kapur, alumina, dan semacamnya, sehingga penyusunnya
terpisah enurut bobot molekulnya, mula-mula memang fraksi-fraksi dicirikan oleh
warna-warnanya. Koefesien kromatografi dan kapasitas cuplikan lnear menurun
untuk memperkecil pengaruh antariksa yang kuat, aktivitas penyerap biasanya
dikendalikan atau diubah dengan memakai kadar air atau alcohol. Alkohol atau
air sering ditambahkan pada fase gerak dan penyerap. Dalam kromatografi
adsorpsi pengelusi eluen naik sejalan dengan polaritasnnya (misalnya dari
heksana → aseton → alcohol → air). Eluen pengembang dapat berupa pelarut
tunggal dan campuran dengan susunan tertentu. Pelarut-pelarut pengembang harus
mempunyai kemurnian yang tinggi. Adanya sejumlah kecil air atau zat pengotor
lainnya dapat menghasilkan kromatogram yang tidak diharapkan (Budiasih,2008).
Kromatografi merupakan teknik pemisahan dengan suatu
zat dalam campuran diuraikan berdasarkan kemampuannya untuk diserap oleh
komponen lain yang ada didalam kromatografi, yang dikenal dengan fase diam.
Dalam kromatografi komponen-komponen terdistribusi atau tersalurkan kedalam dua
fase, yaitu fase diam dan juga fase gerak. Fase diam dapat berupa zat cair atau
padatan sedangkan fase gerak contohnya dapat berupa cairan atau gas. Dengan
demikian, kromatografi dapat dibedakan atas dasar kombinasi antara fase diam
dan fase gerak. Dapat berupa, cair-cair, cair-gas, cair- padat dan lain
sebagainya. Transfer masa antar fasa gerak dan fasa diam terjadi apabila
molekul-molekul terserap pada permukaan untuk mengadsorpsi fasa bergerak.
Disamping bertujuan untuk pemisahan, teknik kromatografi dapat pula digunakan
untuk mengidentifikasi suatu zat. Pada saat ini telah dikenal cukup banyak
teknik kromatografi diantaranya: Kromatografi kertas, lapis tipis (TLC), gas (
Gc), kolom ekslusif dan lain sebagainya. Dengan berbagai cara tersebut,
kegiatan preventif dan analitik semakin valid dan reliebel hasil yang diperoleh
(Gitter, 2011).
Jenis-jenis kromatografi juga sangat banyak, yaitu Kromatografi kertas, kromatografi lapis tipis (TLC), kromatografi kolom, dan kromatografi gas tetapi disini hanya akan dibahas kromatografi lapis tipis dan kromatografi kolom. Kromatografi lapis tipis (TLC) merupakan alat analisa yang cukup sederhana karena dapat menentukan jumlah komponen yang ada pada suatu bahan, bahkan dapat pula mengidentifikasi komponen-komponen tersebut. TLC= Thin Layer Chromatography sangat mirip cara melakukannya dengan kromatografi kertas, hanya saja media pemisah yang digunakn disini yaitu lapis tipis adsorben halus yang tersangga pada papan kaca, aluminium, atau plastik sebagai pengganti kertas. Bahan adsorben sebagai fasa diam digunakan sebagai fasa diam dapat digunakan silica gel,aluminium, dan serbuk selulosa. Tahap-tahap analisa KLT dimulai dari persiapan tangki kromatografi, aplikasi sampel ke plat, menjalankan keomatografi dan menentukan nilai RF (Endang dan Erna, 2010).
Sedangkan kromatografi kolom, yaitu apabila kolom yang akan dipisahkan bergerak bersama fase gerak melalui sebuah kolom, kemudian setiap komponen terpisahkan berupa zona-zona pita. Setiap komponen keluar dari kolom akan dicatat oleh rekorder dan disajiikan dalam bentuk puncak (peak) yang sebanding dengan konsentrasi eluen sebagai fngsi waktu. Tinggi atau luasan puncak sebanding dengan konsentrasi komponen sampel. Digunakan ketika kita akan memisahkan campuran dari dua senyawa yang berwarna, misalnya kuning dna biru. Warna campuran yang tampak adalah hijau. Material akan terpadatkan pada bagian atas kolom (Ratnayani,dkk, 2013).
Karena banyaknya jenis- jenis kromatografi kita harus tahu jenis-jenisnya. Selain itu kita juga harus tahu istilah-istilah yang sering digunakan dalam pemisahan kromatografi. Istilah-istilah itu adalah sebagai berikut:
Pada pemisahan kromatografi ada prinsip yang harus
diketahui, yaitu komponen penyusun suatu zat terletak pada perbedaan afinitas atau gaya adesi dari
setiap jenis analit terhadap fasa diam dan fasa gerak sehingga masing-masing
komponen penyusun suatu zat terpisah satu sama lain. Afinitas suatu analit
ditentukan oleh daya adsorpsinya terhadap fasa diam dan Kelarutan analit
tersebut terhadap fasa gerak yang digunakan. Makin kuat adsorpsi suatu analit
terhadap fasa diamnya dan kelarutannya yang kecil terhadap fasa gerak maka
waktu tinggalnya dalam kolom lebih lama dibandingkan dengan analit yang daya
adsopsinya lemah terhadap fasa diam dan kelarutannya tinggi dengan fasa gerak
yang digunakan. Dibawah ini terdapat gambar pemisahan kromatografi (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/04/10/325teknik-pemisahan-dengan-khromatografi/).
Jenis-jenis kromatografi juga sangat banyak, yaitu Kromatografi kertas, kromatografi lapis tipis (TLC), kromatografi kolom, dan kromatografi gas tetapi disini hanya akan dibahas kromatografi lapis tipis dan kromatografi kolom. Kromatografi lapis tipis (TLC) merupakan alat analisa yang cukup sederhana karena dapat menentukan jumlah komponen yang ada pada suatu bahan, bahkan dapat pula mengidentifikasi komponen-komponen tersebut. TLC= Thin Layer Chromatography sangat mirip cara melakukannya dengan kromatografi kertas, hanya saja media pemisah yang digunakn disini yaitu lapis tipis adsorben halus yang tersangga pada papan kaca, aluminium, atau plastik sebagai pengganti kertas. Bahan adsorben sebagai fasa diam digunakan sebagai fasa diam dapat digunakan silica gel,aluminium, dan serbuk selulosa. Tahap-tahap analisa KLT dimulai dari persiapan tangki kromatografi, aplikasi sampel ke plat, menjalankan keomatografi dan menentukan nilai RF (Endang dan Erna, 2010).
Sedangkan kromatografi kolom, yaitu apabila kolom yang akan dipisahkan bergerak bersama fase gerak melalui sebuah kolom, kemudian setiap komponen terpisahkan berupa zona-zona pita. Setiap komponen keluar dari kolom akan dicatat oleh rekorder dan disajiikan dalam bentuk puncak (peak) yang sebanding dengan konsentrasi eluen sebagai fngsi waktu. Tinggi atau luasan puncak sebanding dengan konsentrasi komponen sampel. Digunakan ketika kita akan memisahkan campuran dari dua senyawa yang berwarna, misalnya kuning dna biru. Warna campuran yang tampak adalah hijau. Material akan terpadatkan pada bagian atas kolom (Ratnayani,dkk, 2013).
Karena banyaknya jenis- jenis kromatografi kita harus tahu jenis-jenisnya. Selain itu kita juga harus tahu istilah-istilah yang sering digunakan dalam pemisahan kromatografi. Istilah-istilah itu adalah sebagai berikut:
Istilah Penting
|
Pengertian
|
Fasa Gerak or pengemban
|
Pelarut yang mengalir didalam
kolom atau lapisan tipis khromatogram
|
Fasa diam or adsorben
|
Zat padat
yang mengisi kolom atau melekat atau menempel pada lapisan plat atau kaca
atau kertas baik berupa silika gel, selulosa, atau okta dodesil sulfat yang
lazim tergantung jenis khromatografinya.
|
Eluen
|
Campuran
pelarut yang dialirkan kedalam kolom atau merambat pada lapis tipis atau
kertas
|
Eluat
|
Cairan
yang keluar dari kolom yang membawa komponen tertentu dari campuran zat yang
akan dipisahkan.
|
Elusi
|
Proses
memisahkan komponen tertentu dari suatu campuran melalui kolom khromatografi
dengan menggunakan kombinasi pelarut tertetenu.
|
Analit
|
Komponen-komponen
Campuran yang telah memisah melalui proses khromatografi.
|
I. Alat dan Bahan
1.1 Alat
v Plat TLC
v Gelas piala
v Plat kaca
v Kolom kromatografi
v Pipa kapiler
v Syrnge gelass
v Gelas ukur
v Botol Vial
v Kapas
1.2 Bahan
v Etnol
v Metnol
v Klorofor
v Etil-Asetat
v n-heksana
v Aseton
v Aquades
v Ekstrak sampel
II. Prosedur Kerja
2.1 Kromatografi Lapis Tipis
v Siapkan Plat TLC
v Dibuat larutan pengembang
dalam gelas piala 1L dengan komposisi
Etanol : Metanol : Kloroform : Etil-
Asetat : n-heksan : Aseton ( 40 : 68 : 108 : 115 : 140 : 152 ) ml
v Dibuat 10 larutan sampel
dari 10 ekstrak tanaman dengan 5 ml metanol
v Masing- masing diambil
larutan sampel yang sudah di ekstrak dibubuhkan ( ditotolkan ) diatas pelat TLC
dengan jarak kira-kira 1cm dari tepi pelat kaca.
v Keringkan noda sampel dan
standard dengan dryer (ditiup)
v Masukkan pelat ke dalam
bejana pengembang
v Biarkan proses ini
berlangsung sampai garis mencapai 1 cm dari tepi atas pelat
v Angkat pelat dari bejana,
lihat noda dengan lampu UV atau dibuat larutan dengann serium sulfat
v Hitung dan bandingkan
semua Rf yang diperoleh.
6.2 Kromatografi Kolom
v Siapkan 10 ekstrak daun
v Sumbat bagian bawah kolom
dengan glass wool
v Dimasukkan silika gel
kedalam larutan pengembang yang telah dibuat di awal
v Larutan tersebur kemudian
dimasukkan kedalam kromatografi kolom
v Dimasukkan sampel yang
akan di kromatografi
v Pelarut harus terus-
menerus diteteskan kedalam kolom
v Tetesan yang keluar dari
kolom ditampung dengan beberapa tabung reaksi bersih dan dipisahkan berdasarkan
warnanya
Pertanyaan…!!!
1. Apa tanda bahwa eluen sebelum digunakan telah jenuh dalam video yang pertama?2. Noda apa yang terdapat dalam lempeng KLT yang telah ditotol dengan sampel lalu dimasukkan kedalam eluen?
3. Pada video kedua tersebut apa kegunaan dimasukkannya sepotong kecil kapas kedalam bagian bawah kolom?
Saya Yuli Asriani (039). Saya akan mencoba menjawab pertanyaan nor 1. Menurut saya tanda bahwa eluen sebelum digunakan telah jenuh karena kertas saring yang dimasukkan kedalam eluen tersebut akan terserap oleh kertas saring hal inilah yang dikatakan eluen telah jenuh. Terimakasih
BalasHapusNama saya dinda anggun A1C117079,saya menhawab pertanyaan nomor 2 . Menurut saya,noda yang terdapat pada lempeng KLT yaitu senyawa aktif yang ada pada sampel yang digunakan tadi dalam video
BalasHapusSaya Erwin Pasaribu (A1C117003) akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3. tujuan dimasukkannya sepotong kecil kapas kedalam kolom ialah untuk mencegah bahan padat agar tidak masuk kedalam kran. Terimakasih.
BalasHapus