Kamis, 04 April 2019

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 1 " REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL"


VII. Data Pengamatan
7.1 Kelarutan
No.
Perlakuan
HasilPengamatan
1.
Tabung 1
½ mL etanol + 2 mL aquades
Warna bening
2.
Tabung 2
½ mL madu + 2 mL aquades
Terbentuk 2 larutan didalam antara madu dan air, setelah diaduk madu larut dalam air dan berubah warna kuning keruh
3.
Tabung 3
½ mL Fenol + 2 mL aquades
Sebelum digoncang warnanya putih susu, didiamkan membetuk endapan orange, digoncangkan semua bercampur.

7.2 Reaksi dengan Alkali
No.
Perlakuan
HasilPengamatan
1.
Tabung 1
½ mL fenol + NaOH 10% 5 mL
Warnanya kuning pudar, terdapat 2 fasa minyak dan air, didiamkan minyak larut dan berwarna orange jernih
2.
Tabung 2
½ mL madu + NaOH 10% 5 mL
Terdapat larutan seperti minyak, lama-lama menghilang, diaduk terdapat endapan warna kuning terang, lapisan atas berwana kuning jernih
3.
Tabung 3
½ mL 2-naftol + NaOH 10% 5 mL
Terdapat gelembung gas sedikit, digoncangkan warnanya bening dan tidak ada gelembung

7.3 Oksidasi dengan Asam Kromat (Pengujian Bordwell-Wellman)
No.
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1.
5 tabung reaksi dimasukkan 1 mL aseton
Aseton memiliki warna yang bening
2.
Tabung 1
·         1 mL aseton + 1 tetes cairan alcohol (2-butanol)
·         Ditambahkan reagen BW 1 tetes

Warnanya bening jernih

Terdapat endapan hijau toska
3.
Tabung 2
·         1 mL aseton + 1 tetes ter-butil alcohol (madu)
·         Ditambahkan reagen BW 1 tetes

Madu tidak larut, terpisah antara kedua larutan
Warna menjadi kuning keruh dan terdapat endapan warna hijau
4.
Tabung 3
·         1 mL aseton + 1 tetes kolesterol (minyak jelantah)
·         Ditambahkan reageb BW 1 tetes

Tidak bercampur keduanya

Terdapat dua lapisan, lapisan atas orange bening dan dibawah orange keruh
5.
Tabung 4
·         1 mL aseton + 1 tetes karbinol (air kunyit)
·         Ditambahkan reagen BW 1 tetes

Larutan berwarna kuning

Terdapat endapan berwarna orange keruh, dan lapisan atas warnanya orange bening

7.4 Reaksi Fenol dengan Clor
No.
Perlakuan
HasilPengamatan
1.
0,1 mL fenol + 3 mL aquades
Larutan bercampur secara homogeny
2.
Ditambahkan Clor dan digoncang
Dilakuakan penambahaan terus menerus sehingga warna menjadi jernih

7.5 Reaksi Fenol dengan Besi (III) Klorida

No.
Perlakuan
HasilPengamatan
1.
Tabung 1
1-2 tetes fenol + 5 mL aquades + 1-2 tetes besi (III) klorida

Semua larut menjadi satu dan warna yang dihasilkan adalah ungu jernih
2.
Tabung 2
1-2 tetes resorsinol + 5 mL aquades + 1-2 tetes besi (III) klorida

Semua larut dan warnanya menjadi kuning jernih
3.
Tabung 3
1-2 tetes 2-propanol + 5 mL aquades + 1-2 tetes besi (III) klorida

Semua larut dan menghasilkan warna kuning pudar
VIII. Pembahasan
Alkohol dapat bereaksi menjadi berbagai turunan seperti alkil halida melalui reaksi substitusi oleh senyawa-senyawa halogen. Selain itu, alcohol juga dapat dioksidasi menjadi turunan aldehid, keton, eter, ester dan asam karboksilat bahkan juga bereaksi dengan logam-logam alkali membentuk garam alkoksida. Dan juga alcohol dapat mengalami yang namanya dehidrasi membentuk senyawa tidak jenuh, karena kemudahan alkohol bereaksi sehingga menjadi bahan diskusi penting dalam kimia organic. Sebelum kita menggunakan alcohol dan fenol dalam kehidupan kita sehari-hari kita harus tahu telebih dahulu sifat-sifat kimia dan juga sifat-sifat fisika dari alcohol dan fenol tersebut misalnya kita harus tahu berapa titik didihnya,ikatan hidrogennya, efek gaya van der walls, kelarutannya dalam air dan sifat keasaman dan kebasaanya (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/28/reaksi-alkohol-dan-fenol298/). Dalam percobaan ini praktikan melakukan beberapa uji dari sifat-sifat akohol dan fenol tersebut. yaitu:
8.1  Kelarutan
    Dalam percobaan ini praktikan menggunakan tiga tabung reaksi, yang mana ketiga tabung reaksi tersebut praktikan masukkan ½ ml etanol, madu dan juga fenol. Untuk tabung pertama yang berisi etanol praktikan menambahkan 2 ml aquades, ketika diambahkan warnanya bening dan ketika diaduk warnanya juga tetap bening, yang artinya etanol larut dalam air. Untuk tabung kedua yang berisi madu praktikan menambahkan 2 ml aquades juga, ketika ditambahkan terdapat 2 lapisan, yaitu lapisan air dan lapisan madu didalam tabung reaksi, tetapi setelah diaduk kedua larutan tersebut bercampur dan warnanya berubah menjadi warna kuning keruh, yang artinya campuran ini juga larut dalam air. Dan yang terakhir, yaitu tabung ketiga yang berisi fenol  ditambahkan juga 2 ml aquades sebelum diaduk warna campuran bening, dan setealah di aduk campuran tersebut tetap berwarna bening, yang artinya bahwa fenol larut dalam air.
8.2  Reaksi dengan Alkali
     Dalam percobaan ini praktikan menggunakan tiga tabung juga yang mana ketiga tabung tersebut praktikan masukkan ½ ml etanol, madu dan 2-naftol. Untuk tabung pertama yang berisi ½ ml etanol praktikan menambahkan 5 ml NaOH 10% setelah dikocok terdapat perubahan warna menjadi kuning pudar dan terdapat 2 fasa, yaitu fasa air dan fasa minyak. Dan setelah didiamkan beberapa menit fasa minyak tersebut larut dan warna larutannya menjadi berwarna orange. Untuk tabung kedua yang berisi ½ ml madu lalu ditambahkan dengan 5 ml NaOH 10% terdapat larutan seperti minyak lalu lama-kelamaan menghilang, kemudian diaduk terdapat endapan kuning terang dan lapisan atas berwarna kuning jernih. Dan yang terakhir untuk tabung yang ketiga yang berisi ½ ml 2-naftol terdapat sedikit gelembung gas, ketika di goncangkan warna larutan bening dan tidak terdapat gelembung gas.
8.3  Oksidasi Asam Kromat (Pengujian Bordwell-Welmann)
    Dalam percobaan ini praktikan menggunakan lima tabung yang mana kelima tabung tersebut dimasukkan 1 ml aseton. Untuk tabung yang pertama yang telah berisi 1 ml aseton kemudian ditambahkan satu tetesan cairan alkoho disini praktikan menggunakan 2-butanol lalu digoncangkan larutan menjadi berwarna jernih dan setelah itu ditambahkan dengan reagen BW satu tetes lalu di gocangkan terdapat gumpalan berwarna hijau tosca. Untuk tabung kedua yang berisi 1 ml aseton lalu ditambahkan dengan satu tetes ter-butil alcohol (madu) lalu digoncangkan ternyata madu tidak larut, terdapat batas antara kedua larutan tersebut. Ketika ditambahkan dengan satu tetes reagen BW warna menjadi kuning keruh dan terdapat endapan warna hijau. Untuk tabung yang ketiga yang telah berisi 1 ml aseton juga ditambahkan degan satu tetes kolesterol (minyak jelantah) lalu digoncangkan ternyata larutan tersebut tidak bercampur. Lalu ditambahkan dengan reagen BW satu tetes kemudian digoncangkan tenyata larutan tetap tidak bercampur juga. Terdapat dua lapisan, lapisan atas orange bening dan dilapisan bawah orange keruh. Dan untuk tabung yang teraksir, yaitu tabung yang keempat yang sama seperti tabung yang sebelumnya yaitu yang telah berisi dengan 1 ml aseton kemudian ditambahkan dengan satu tetes karbinol (air kunyit) lalu digoncangkan larutan menjadi berwarna kuning. Kemudian ditambahkan dengan satu tetes reagen BW lalu digoncangkan terdapat endapan orange keruh seperti serbuk putih-putih dibagian bawah dan dilapisan atasnya berwarna orange bening.
8.4  Reaksi Fenol dengan Clor
    Dalam satu tabung dimasukkan larutan 0,1 ml fenol lalu ditambahkan dengan 3 ml aquades lalu diamati ternyata larutan bercampur secara homogen. Kemudian ditambahkan dengan Clor kemudian digoncang atau di kocok warnanya jernih lalu dilakukan penambahan dengan terus-menerus dan diamati warna larutannya ternyata warna larutannya bertambah bening atau bertambah jernih.
8.5  Reaksi Fenol denga Besi (III) Klorida

    Dalam percobaan ini praktikan menggunakan tiga tabung reaksi. Untuk tabung yang pertama praktikan memasukkan 1-2 tetes fenol lalu ditambahkan dengan 5 ml aquades dan selanjutnya ditambahkan dengan 1-2 tetes besi (III) klorida lalu campuran diaduk. Setelah diaduk praktikan mengamati terjadi perubahan warna menjadi warna ungu jernih dan campuran menjadi homogen. Untuk tabung yang kedua praktikan memasukkan 1-2 resorsionil lalu ditambahkan dengan 5 ml aquades dan selanjutnya ditambahkan 1-2 tetes besi (III) klorida. Kemudian campuran di aduk. Setelah diaduk ternyata warna campuran tersebut menjadi kuning jernih dan semua larutan bercampur secara homogeny. Dan yang terakhir, yaitu tabung yang ketiga dimasukkan 1-2 tetes 2-propanol selanjutnya ditambahkan dengan 5 ml aquades kemudian di tambahkan lagi dengan 1-2 tetes besi (III) klorida kemudian campuran diaduk. Setelah pengadukan praktikan mengamati bahwa campuran tersebut larut secara homogen dan campuran berubah warna menjadi kuning pudar.
IX. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini, yaitu:
1.      Alcohol merupakan senyawa polar larut dalam air, fenol tidak dapat larut dalam air.
2.      Jenis – jenis reaksi untuk membedakan senyawa alcohol dan fenol adalah uji Lucas, uji asam kromat, uji besi (III) klorida, uji natirum dan lain – lain.
3.      Alcohol primer tidak larut dalam peraksi lucas, sedangkan alcohol sekunder (2 – propanol) dan fenol larut dalam pereaksi lucas,
4.      Fenol merupakan asam yang jauh lebih kuat dari pada alcohol karena fenol memiliki anion, dengan muatan negative yang disebar oleh cincin aromatic.
5.      Untuk membedakan alcohol alifatik dan alcohol aromatic dapat digunakan tes oksidasi dengan tes FeCl3.

X. Daftar Pustaka
Chang. R. 2010. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 1 Edisi 3. Jakarta: Erlangga
Hart, H. 2013. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga
Petrucci. 2011. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta: Erlangga
Pine,dkk. 2008. Kimia Organik. Bandung: ITB
Wilbraham. A. 2010. Pengantar Kimia Organik. Bandung: ITB


XI. Lampiran Gambar




uji Kelarutan Fenol dan Alkohol

Reaksi dengan Alkali

Osidasi dengan Asam Kromat (Pengujian Bodwell - Wallman)

Reaksi fenol dengan Klor

Reaksi Fenol dengan Besi (III) Klor
Pertanyaan..!
  1. Mengapa etanol larut dalam air?
  2. Mengapa ketika campuran 1 ml aseton dengan 1 tetes cairan alcohol (2-butanol) ditambahkan dengan 1 tetes reagen Bw terdapat perubahan warna?
  3. Mengapa kolestrol tidak larut dalam aseton?

3 komentar:

  1. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan no. 2. ketika campuran 1 ml aseton dengan 1 tetes cairan alkohol (2-butanol) ditambahkan
    dengan reagen BW mengalami perubahan warna itu dikarenakan terjadinya reaksi oksidasi sehingga terjadinya perubahan warna (sanaq elfira, A1C117071)

    BalasHapus
  2. Saya Agnes Monika Situmorang (A1C117059), akan menjawab pertanyaan nomor 1. Etanol dapat larut dalam air karena etanol mengandung gugus -OH juga sehingga keduanya dapat membentuk ikatan hidrogen dan juga etanol merupakan pelarut polar dan air juga sehingga itu juga termasuk alasan kenapa etanol larut dalam air.

    BalasHapus
  3. Saya Muhammad Yamin (a1c117047) ingin menjawab no 3. kolesterol tidak larut dalam air itu dikarenakan kolesterol bersifat non polar sedangkan air merupakan senyawa polar. sehingga ketika mereka dicampur, kedua larutan tersebut tidak akan larut, karena kolesterol akan larut dalan pelarut non polar saja

    BalasHapus